Kisah Ummu Sulaim dan Abu Thalha
21.52
Dari Anas r.a meriwayatkan, Abu
thalhah dan istrinya dikaruniai seorang putra dan Abu Thalha sangat mencintai
anaknya tersebut. suatu ketika anak tersebut sakit parah dan Abu Thalha harus
berpergian. Dan saat Abu Thalha tak dirumah putranya tersebut meninggal dunia.
Sang istri Ummu Sulaim kemudian berpesan kepada keluarganya untuk tidak
memberitahu suaminya tentang kematian sang anak sampai dia menyampaikannya
sendiri. Ummu Sulaim mengurus jenazah anaknya itu, dan kemudian
bersiap untuk menyambut kedatangan sang suami. Disiapkannya makanan dan iapun bersolek dengan indahnya. Setibanya Abu Thalha dirumah ia pun bertanya tetang kondisi sang anak kepada
istrinya, sang istripun menjawab. “Ia sudah istirahat. Istirahat dengan tenang”.
Ummu Sulaim pun melayani suaminya tersebut dengan baik. keesokan paginya ia pun
bertanya kepada sang Suami “bagaimana jika ada tetangga yang meminjamkan barangnya
kepada kita, dan tetangga tersebut kemudian memintanya kembali?” Abu Thalha pun
menjawab “Ya kita harus menyerahkannya” istrinya pun menjwab” maka umpamakan
lah barang itu adalah Anakmu sendiri” saat itulah Abu Thalha mengetahui kematian anaknya.
Kisah rumah tangga Ummu Sulaim
dan Abu Thalha adalah salah satu kisah cinta yang romantis. Sebuah riwayat menjelasakan Abu Thalha sebelumnya bukanlah seorang muslim, dan kemudian menikahi Ummu Sulaim yang seorang muslim dan janda dengan
mahar keislamannya. Kesabaran kedua insan ini dalam mengahdapi cobaan
kehilangan sang anak diganti oleh Allah dengan kehamilan Ummu Sulaim yang
kemudian melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama langsung oleh Rasulullah
yaitu Abdullah. Abdullah kemudian menikah dan dikaruniai 9 orang anak yang
kesemuanya Hafidz Qur’an. Masya Allah
Dari kisah rumah tangga Ummu
Sulaim dan Abu Thalha tersebut dapat dilihat betapa rela dan sabar kedua
pasangan tersebut menerima ketetapan sang Maha Kuasa. Apapaun yang dimiliki saat ini, istri anak, mobil
mewah, rumah dan jabatan semuanya adalah titipan,dan suatu waktu akan diambil
oleh pemiliknya, Allah SWT.
Kenapa kita memaksa untuk memiliki segalanya toh di dunia ini kita tak
memilki apa-apa
Janji Allah dalam Surah Ali Imran ayat 200 menjadikan buah
dari setiap kesabaran, usaha dan tawakal setiap hamba adalah keberuntungan. Man
Shabara Zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Lihatlah keberuntungan
generasi Abu Thalha
Semoga menjadi renungan kita semua.
#Qaamulyuun
0 komentar
I need an editor, leaving your comment please.. ^_^