Untukmu yang Malu Mengatakannya
19.30
Untukmu
yang pemalu, dan untuknya yang telah mencuri hatiku.
Jatuh
cinta??
Malu
untuk mengungkapkannya?
Sedikit
motivasi cinta dan doa yang bisa dipraktikkan,
untukmu yang malu mengatakkannya
Karena Aku Pemalu
Membunuh
rasa yang tekadang tak penting ini.
Tuhan,
hilangkan rasa ini, sungguh, rasa ini menghambat mobilitasku.
Tuhan,
hilangkan pula cecunguk rasa yang selalu saja muncul, rasa ini membuat aku
acuh
Tuhan,
hiangkan rasa ini, hadirnya membuatku “aneh”
Terkadang
rasa ini memang harus hilang, atau bahkan mungkin tak usah muncul, karena
hadirnya membuatku menjadi orang lain, cenderung menghindar dan tak tahu arah,
membekukan pikiran dan mengkakukan ruang gerak,
Tuhan hilangkan rasa ini.
Cukup
Engkau yang tahu,
karena
jika dia tahu, maka ini takkan berjalan mulus,
karena
jika ia tahu, mungkin takkan kutampakkan lagi wajahku,
karena
jika ia tahu, malu hati untuk berlanjut.
Karena
jika ia tahu, entahlah!!
Tuhan,
pelihara rasa ini hanya untuk waktu tertentu, dan bunuh rasa ini jika dia ada,
jika dia
muncul, dan jika dia sedang perhatikan, karena saat itulah hendaknya
kutarik dirinya hingga rasa ini terbalas.
Tuhan,
entah apa yang kurasakan, mendapati wajahnya saja, tingkah ini seketika panik.
Tuhan
bantu aku mengendalikan rasa ini,
agar
aku independen saat bertemu dengannya,
agar aku nyaman menjalalni hariku,
agar
aku dapat mengeluarkan isi pikiranku,
agar
dia tidak tahu rasa ini sebelum saatnya,
agar
dia bisa membalas rasa ini juga pada saat yang tepat,
karena
sungguh, malu aku mengungkapkan rasa ini,
sungguh tak tahu aku ungkapkan rasa ini,
karena
aku seorang pemalu.
Tuhan, bantu aku pula menjaga hati ini,
bantu aku meletakan rasa ini, pada orang yang
benar-benar memang tepat, bukan pada orang yang sekilas lalu kelak tak membalas
rasa ini. Bantu aku Tuhan.
Masalah ini muncul karena rasa takutku,
dirinya
akan semakin menghidar, karena tingkah anehku,
masalah
ini muncul karena rasa takutku,
dia melihat
dan dapat membaca rasa ini, kelak akan pergi.
Tuhan bantu
aku kendalikan rasa ini.
Kendalikan
pula hatiku,
Kendalikan
tingkahku, dan kendalikan pula ucapku.
Karena
aku pemalu, maka pelihara rasa ini, bantu aku mengendalikannya, dan bunuh rasa
ini saat aku harus berjalan memperjuangkan diri menarik perhatiaanya.
Tuhan
bantu aku, tuk mengungkapkan rasa ini, tanpa ucap dariku, tanpa pula gerak
tingkah lakuku. Tapi bantu aku ungkapkan rasa ini, lewat setetes rasa yang
jatuh tepat dihatinya untukku, karena diriku yang telah menarik hatinya.
Bantu
aku ungkapkan rasa ini, karena aku malu untuk mengungkapkannya, karena aku
pemalu.
Qalamulyuun
2 komentar
cieee!!!! si penulis mulai percaya diri ni,
BalasHapuslanjutkan yun,!!!! di tungggu cerpen selanjutnya
Siiip naim,, Jadi Malu -__-
BalasHapusI need an editor, leaving your comment please.. ^_^