Secarik Kertas dari Surga
21.23
Seorang bapak berumur sekitar 56
tahun,mengenakan peci dan berbaju putih berdiri di depan sekitar ratusan orang
yang mengenakan baju berwarna hitam dan ada pula yang menggunakan baju berwarna
putih. Sang bapak kemudian berucap
“Barang siapa yang berbuat kebaikan di dunia
maka ia akan menuai balasan kenikmatan di akhirat. Setiap kata, tindakan dan
pikiran bahakan isi hati kita telah diketahui oleh sang pencipta, dan akan
dibalasnya pula dengan kekuasaanNya”
Sang bapak hendak melanjutkan
perkataaanya, namun terhenti ketika ada seorang pria berusia sekitar 43 tahun,
yang mengenakan baju berwarna hitam, mengangkat tangannya. Sang bapak kemudian
mempersilahkan pria tersebut untuk berbicara.
“Saya adalah seorang gubenur
sebuah provinsi Pak, dan menjabat untuk dua periode. Selama masa jabatan saya,
saya terus melakukan inovasi-inovasi dan mengabil keputusan menyangkut masalah
masyarakat saya. Bukankah saya telah melakukan banyak kebaikan Pak? Tapi
mengapa kehidupan saya di akhirat sangat menyedihkan??”
Sang babak hendak mengajukan
pertanyaan untuk pria tersebut, namun urung ketika seorang pemuda berumur 24
tahun mengulurkan tangannya. Sang bapak pun kemudian mempersilahkannya.
“Saya adalah seorang businessman
Pak, diusia saya yang masih 24 tahun, saya telah mecapai kesuksesan hidup.
Perusahaan yang saya miliki bergerak dibidang properti. Dalam praktiknya
perusahaan saya menyediakn apartemen untuk masyarakt yang membutuhkannya.
Secara tidak langsung saya telah membantu orang-orang yang membutuhkan rumah
untuk ditinggali dengan nyaman. Bukankah hal itu adalah kebaikan Pak? Namun di
akhirat saya tidak menemukan balasan untuk kebaikan itu? dan sayapun dicabut
nyawanya dalam usia yang masih sangat mudah. Dimana balasan untuk kebaikan saya
pak?
Tak mau kalah dari seorang pria
dan seorang pemuda yang telah mengeluarkan resahnya, seorang ibu dengan pakaian
berwarna hitam, kemudian berbicara
“Umur saya sekitar 65 tahun Pak. Di Dunia saya
berprofesi sebagai seorang dokter umum. Profesi itu telah saya jalani selama 40
tahun, dan selama itu pula saya telah menolong ratusan orang yang berobat dan
berharap dapat disembuhkan penyakitnya oleh saya. Kepada setiap pasien yang
saya hadapi, saya selalu menyarankannya agar tidak hanya berobat, namun berdoa pun
harus dilakukan demi kesembuhannya. Bukankah telah banyak kebaikan yang saya
lakukan didunia? Tapi mengapa balasannya hingga saat ini tidak saya dapatkan?
Sang bapak kemudian duduk
terdiam, keheningan mulai merasuk kedalam forum diskusi tersebut, hingga kembali
gaduh, ketika sang bapak kembali bersua.
Sang babak yang terdiam kemudian berkata dengan tenang.
“Sebelum menjadi motivator saya
adalah seorang ekonom, saya akan menjelaskan keresahan saudara-saudara dengan sedikit
mengambil teori dalam ilmu ekonomi. Dapat saya simpulkan bahwa, masalah yang
dikemukakan ketiga teman kita diatas dapat diselesaikan jika kita merujuk
kepada pendapat Adam Smith Invisible Hand
(tangan-tangan gaib), maksud dari teori ini adalah, bahwa setiap orang
memiliki kekuatan naluri untuk mengejar kepentingan pribadinya (self interest).
Misalnya saja seorang gubernur, jabatan yang dipeolehnya bukalah semata-mata
untuk menampung dan menyelesaikan masalah masyrakatnya, namun seorang gubernur
memilki self interest seperti pada hakiktnya manusia yang ingin dikenal dan
dihargai. Seorang businessman, menjual produknya bukanlah semat-mata untuk
memenuhi kebutuhan para konsumen, namun lebih mementingkan dirinya untuk
mengejar keuntungan semaksimal mungkin demi mewujudkan kesejahteraan hidupnya.
Dan seorang dokter, Walaupun pekerjaannya mulia, namun seorang dokter memilki
self interest untuk memperoleh pendapatan yang tinggi atas jasa yang
diberikannya, hal ini untuk kesejahteraannya pula.
Sang pemuda kemudian bertanya?
“Merujukpada pernyataan bapak,
saya menyimpulkan bahwa self intererslah penyebab dari perbedaan hitam putih
dalam forum ini. Namun bukankah setiap orang memilki self interest?
“Self interest ada
dalam diri manusia, dan itu adalah sebuah kekuatan yang terkadang tak mampu
mampu dikontrol oleh manusia. Dan jalan satu-satunyan untuk mengarahkan self
interest kita agar lebih terarah yaitu memperbaiki niat dalam perbuat dan
bertindak karena segala sesuatu yang kita lakukan dinilai oleh Tuhan, terletak pada
niat yang ada dalam hati kita” sang bapak kemudian menambahkan
“Perbarui niat, perbaiki ahlak dan kuatkan iman. Semoga kita
dapat berkumpul kembali di tempat ini dengan seragam putih yang cerah” tegas
sang bapak menutup forum diskusi tersebut
SELESAI
Secarik kertas yang kutemukan jatuh saat mata kuliah pengantar ekonomi.
#qalamulyuun
0 komentar
I need an editor, leaving your comment please.. ^_^