Tidak ada orang bodoh, bahkan orang dengan predikat idiot
pun bisa kok berpestasi, dengan usahanya yang mau mencoba, belajar, membaca dan
sensitif dengan keadaan disekitarnya.
“Lantas apa yang membedakan orang bodoh dan pintar? (sudah dibilang tidak ada orang bodoh)”,, baiklah jika masih belum puas dengan jawaban
itu, dan mungkin akan singkat tulisan ini jika diakhiri dengan jawaban
tersebut.
Beberapa poin yang kutelaah dari lingkungan berkaitan dengan
pengetahuan yang kita miliki
Seperti yang kukatakan sebelumnya, tidak ada orang bodoh,
yang ada adalah seseorang yang kurang penegetahuannya, atau seseorang yang
tidak peka atas lingkungan, saya menyebutnya seseorang yang belum memaksimalkan
pengetahuannya. Jadi ingat sama kutipan ini “Every people have brain, but jast
few use it”. Hanya beberapa orang yang benar-benar menggunakannya untuk
berpikir dan menelaah setiap hal yang didapatinya dalam hidup.
Menurut saya, seseorang yang dengan tanggapan bodoh adalah
seseorang yang telah memilki pengetahuan, hanya saja tidak mencoba untuk
memaksimalkannya. Apa persamaan seorang penulis dan seorang pengusaha yang
sukses, keduanya adalah orang-orang yang peka terhadap lingkungannya. Seorang
penulis adalah seorang yang mampu menelaah setiap kejadian disekitarnya dan
menuangkannya dalam bentuk tulisan, sedangkan pengusahan adalah seseorang yang
sesintiv terhadap masalah sekitarnya dan meresponnya dalam bentuk produksi
produknya. Kedua profesi tersebut telah sukses memaksimalkan pengetahuanya
menjadi jalan kesuksesannya. Jadi seseorang dapat berprestasi dalam bidangnya,
terlihat dari kemampuanya menginterpretasikan masalah lingkungannya. Agar mampu
menginterpretasikannya, kita di tuntut untuk menjadi orang yang peduli. Peduli pada lingkungan dan peduli pada diri sendiri atau dengan kata lain peduli pada semestamu. Karena hanya
melalui kepedulian itu akan muncul sebuah ide yang melahirkan ilmu atau
pengetahuan baru untuk kita.
Terkadang orang akan merasa bahwa setiap pengetahuan atau
ilmu yang dimikinya mudah saja hilang. Sebenarnya ilmu itu tidak hilang, ilmu
itu tetap tersusun rapi ada dalam memori otak kita, hanya saja butuh rangsangan
dari luar agar ilmu itu dapat dikeluarkan dalam bentuk kata-kata.(terkesan
seperti ilmu dalam ya? hehe). Proses kerjanya itu mirip dengan gerak reflex
saat kita kaget, atau saat kita terjatuh akan mengeluakan kata “aduh”. Ilmu pun
begitu, akan keluar pada saat-saat dibutuhkan.
Tak ada kata sia-sia atas ilmu yang pernah kita pelajari
ataupun dapatkan, ilmu itu tetap akan berpera. penting dalam proses kehidupan
ini, hanya saja seorang terkadang malas untuk melatih otaknya mengembangkan
ilmu yang pernah dimilikinya. Rata-rata otak manusia hanya dapat bekerja 4 %
dari fungsi otak yang sesungguhnya, Einstein pun begitu, tapi dia berusaha
memaksimalknnya dan melahirkan ide yang baru.
Maksimalkan pengetahuan dengan sikap peka dan peduli atas
permasalahan lingkunganmu.
Hoddy or Dody hanyalah sebuah kata yang berarti "bodoh", tapi
saya yakin tidak ada orang yang Bodoh.
0 komentar
I need an editor, leaving your comment please.. ^_^