SERAGAM CINTA SI PEMALU
Seragam 3
Sipemalu dan
jejaring sosial
Setibanya dirumah, aku yang penasaran akan dirimu mulai menelusuri jejak jekamu di media sosial. Sejak aku menganggumi mu, semua
jejaring sosialmu telah kuketahui pula. Mulai dari Facebook, twitter (yang lagi
tren saat itu) hingga mencarimu lewat blog. Melalui akun-akunmu pula sedikit
demi sedikit fragmen hidupmu kuketahui. (Maaf….)
Kuamati timelinemu, dan berharap kau tidak mengetahuinya. Disaat ini lah
aku begitu mengagumi media sosial. Media sosial memberikan ruang kepada seorang
pemalu rasanya meskipun tak langsung namun setidaknya memberikan sedikit
ketenangan untuk si pemalu. (Hahaha….)
Seragam 4
Si Pemalu Vs
temannya.
Sejenak aku
berpikir, apa sebenarnya daya tarikmu yang mampu menrobohkan benteng hati yang telah kupagari dengan beton ini. Namun
tak jua kutemukan jawabannya, ataupun mungkin jika kutemukan jawabannya,
maka jawabannya hanya satu, karena aku suka. Pagi yang cerah kali
ini, secerah
suasana hatiku. Sesaat setelah keluar dari kelas, kudapati dirimu yang tengah
ngobrol dengan girangnya tepat di
depan ruang kelasku.
Sedikit melirik dirimu yang pikirku juga tengah melihatku, sedikit cuek, (strtegi jual mahal, hehe ujung-ujungnya pengen banget ditegur) ehhh gak
di tegur juga. Kuputuskan kali ini untuk melupakan angan-angan itu, dan berlari
kecil menjangkau teman-temanku
yang ternyata telah jauh meningalkannku.
Sekitar 5 orang kami berbondong-bondong kekantin, membawa 5 lambung
kosong yang sedari tadi keroncongan dan berorasi dengan tenang.
Siang yang terik dan rasanya makan nasi cukuplah untuk hari ini untuk menenangkan orasi para kurcaci
perut. Sesekali mata kita bertemu, namun tak lama untuk kemudian berpaling kearah lain,
namuun saat itulah Bunga cinta tengah bermekaran kali ini. Huhhh indah banget.
Dirimu persis dihadapanku. “Ya Allah bantu aku, jangan nampakkan rasa ini ya
Allah, malu aku”. Desisku dalam hati.
Keberedaanmu ditempat-tempat yang kudatangi selalu memberi suasana lain
untukku. Sedikit bingung dengan apa yang kurasakan, karena hanya dengan
melihatmu saja desir rasa suka itu langsung naik menjadi angka 100 persen untuk
memilkimu. Suka atau cinta yang kurasa saat memandangmu mungkin akan terus
kurasakan. Hingga saat ini dampaknya pun telah kudapati. Tapi keputusan hati
untuk terus menyukai dan memilkimu tak dapat kuhentikan. Lamunanku kemudian
terganggu sesaat setelah tanpa sadar mendapatimu tengah mengobrol
dengan senyum merekah bersama seorang wanita. Wanita yang tidak asing untukku.
Muncul sebuah fragmen kekecewaan saat ini. Sepotong apel segar kini telah
menjadi coklat, terkelupas oleh waktu. Waktuku mengamatimu bersamanya menjadi
tanda padaku bahwa aku bener-benar menyukaimu, dan hati membenci kebersamaanmu
dengannya.
Kekecewaanku hari ini menjadi Tanya untukku, apakah kan kusimpan rapat
rasa ini ? atau akan kuungkapkan rasa ini?
Seragam 5
Si Pemalu dan
Tuhannya
Ada dua wanita panutan dalam islam yang terkenal akan rasa cintanya.
Dialah Khadijah dan